Pages

Soft Drink Meningkatkan Gangguan Kesehatan Mental

Senin, 16 Februari 2015

Minum soft drink memanglah beri kesegaran, terlebih soft drink dingin manis yg di nikmati selesai beraktifitas. Namun tahukah anda jikalau soft drink manis (bukanlah diet coke) dapat menyebabkan masalah mental pada remaja? Dalam studi yg dilaksanakan pada remaja Oslo, Norwegia, menyebutkan peminum soft drink manis condong punyai masalah mental seperti hiperaktif serta perasaan tertekan.

Penelitian yg melibatkan kian lebih 5. 000 remaja Norwegia berumur 15 serta 16 th. ini perlihatkan interaksi terang serta segera pada mengkonsumsi soft drink, hiperaktif, serta interaksi yg lebih rumit pada masalah tingkah laku dan mental.

Mereka mempelajari serta menanyai seberapa banyak soft drink bergula yg umum mengkonsumsi perharinya, serta lalu meminta mereka menjawab daftar pertanyaan standard yg umum dipakai untuk menilainya kesehatan mental.

Dr. Lars Lien serta kawan dari Kampus Oslo menyampaikan mereka yg tidak sarapan serta makan siang malah seringkali konsumsi soft drink. Ada interaksi yg kuat pada konsumsi soft drink serta masalah kesehatan mental dikalangan murid kelas 10.

Hubungan itu terus perlu, sesudah penyesuaian sosial, masalah tingkah laku serta yg terkait dengan makanan. Terutama sebagian besar siswa menyampaikan mereka minum seputar satu serta enam jumlah soft drink per minggu.

Sesaat mereka yg tidak minum soft drink sekalipun lebih punyai kesehatan yg tambah baik disbanding peminum soft drink, terutama untuk mereka yg minum kian lebih enam jumlah per minggu punyai tingkat paling tinggi.

Untuk tingkah laku hiperaktif, ada interaksi linear segera di mana semakin banyak soda yg diminum seseorang remaja, makin hiperaktif tingkah laku yg ditunjukan. Permasalahan terburuk tampak pada remaja pria serta wanita yg minum empat jumlah atau lebih soft drink /hari. Sepuluh % remaja laki-laki serta dua % wanita minum jumlah itu.

Peneliti menyampaikan kemungkinan bahan lain dalam soft drink, seperti cafein, yg dikira jadi pemicu beberapa gejala itu, tetapi mereka tidak mengecek sumber lain gula pasir halus (refined sugar) dalam pola makanan remaja itu.

Tetapi mereka menyampaikan banyak remaja terlampau banyak minum soft drink yang memiliki kandungan gula, walau sebenarnya himbauan mengkonsumsi di Norwegia yaitu 10% dari keseluruhan kalori /hari dari gula beberapa peneliti menyampaikan sekurang-kurangnya sepertiga remaja pria konsumsi terlampau banyak dari camilan saja.

Satu langkah simpel serta efisien untuk kurangi mengkonsumsi soft drink dalam grup umur ini adalah penghapusan mesin minuman enteng dari sekolah serta tempat umum lain tempat orang dewasa berkumpul.

Sumber: http://doktersehat.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar